Daftar isi
“Anak saya kelihatan makin kurus, makannya susah, dan sering sakit. Apa itu tanda gizi buruk?”
Pertanyaan ini sering muncul dari para ibu muda yang khawatir dengan tumbuh kembang buah hatinya. Kekhawatiran itu sangat wajar, karena gizi buruk tidak hanya memengaruhi berat badan anak — tapi juga daya tahan tubuh, perkembangan otak, dan masa depan kesehatannya.
Namun, kabar baiknya: gizi buruk bisa diatasi dengan cara yang aman dan efektif, asalkan dikenali sejak dini dan ditangani dengan langkah yang tepat.
Apa Itu Gizi Buruk?
Gizi buruk adalah kondisi kekurangan energi dan zat gizi berat yang terjadi dalam waktu lama, sehingga tubuh anak tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan normal.
Biasanya ditandai dengan berat badan sangat rendah dibanding tinggi badan, tampak lemah, dan tidak aktif bermain seperti biasanya.
Gizi buruk berbeda dengan gizi kurang — pada gizi buruk, tubuh sudah menunjukkan tanda-tanda kekurangan gizi yang serius dan perlu penanganan medis segera.
Penyebab Gizi Buruk pada Anak
Beberapa penyebab utama gizi buruk meliputi:
-
Asupan makanan yang tidak cukup — anak makan sedikit atau tidak mau makanan bergizi.
-
Penyakit infeksi berulang, seperti diare, ISPA, atau cacingan, yang menghambat penyerapan nutrisi.
-
Pola makan yang tidak sesuai usia, misalnya MPASI terlambat atau tidak seimbang.
-
Kurangnya pengetahuan gizi orang tua.
-
Kebersihan makanan dan lingkungan yang kurang terjaga.
Tanda-Tanda Anak Mengalami Gizi Buruk
-
Berat badan turun atau tidak naik selama lebih dari 2 bulan.
-
Anak tampak sangat kurus, tulang menonjol.
-
Kulit kering, rambut mudah rontok.
-
Anak lemas, sering mengantuk, dan tidak aktif bermain.
-
Nafsu makan menurun drastis.
-
Mudah sakit, terutama infeksi saluran pernapasan dan pencernaan.
Jika tanda-tanda ini muncul, segera konsultasikan dengan petugas kesehatan.
Cara Mengatasi Gizi Buruk Secara Aman dan Efektif
Gizi buruk tidak boleh diatasi secara sembarangan. Anak perlu penanganan sesuai kondisinya agar pemulihan berlangsung aman dan optimal. Berikut langkah-langkah yang direkomendasikan:
1. Konsultasikan ke Tenaga Kesehatan
Langkah pertama yang paling penting adalah membawa anak ke puskesmas atau dokter anak.
Petugas akan menilai status gizi dan menentukan apakah anak perlu perawatan rawat jalan atau rawat inap.
2. Perbaiki Asupan Gizi Secara Bertahap
Anak gizi buruk biasanya sulit makan. Jangan langsung memberi porsi besar — lakukan secara bertahap dan sering.
Berikan makanan tinggi energi dan protein, seperti:
-
Ikan, ayam, telur, hati ayam, daging.
-
Tempe, tahu, kacang hijau.
-
Nasi lembek, bubur kacang, sup sayur dengan minyak kelapa atau santan.
3. Berikan ASI atau Susu Tambahan
Untuk bayi dan balita, ASI tetap penting. Jika sudah lepas ASI, berikan susu tinggi energi dan protein sesuai anjuran dokter.
4. Atasi Penyakit Penyerta
Infeksi seperti diare dan ISPA sering memperparah gizi buruk.
Pastikan anak mendapat pengobatan sesuai diagnosis dokter, serta jaga kebersihan makanan dan lingkungan.
5. Berikan Suplemen Sesuai Anjuran Dokter
Dalam beberapa kasus, anak dengan gizi buruk perlu tambahan vitamin dan mineral seperti zat besi, seng (zinc), vitamin A, dan asam folat untuk mempercepat pemulihan.
6. Pantau Pertumbuhan Secara Rutin
Gunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) atau aplikasi KMS Online untuk memantau berat dan tinggi badan anak setiap bulan.
Pantauan rutin membantu memastikan anak benar-benar pulih dan pertumbuhannya kembali ke jalur normal.
Contoh Pola Makan untuk Pemulihan Gizi Buruk
Berikut contoh menu sederhana dan bergizi tinggi:
| Waktu | Menu |
|---|---|
| Pagi | Bubur ayam dengan telur rebus dan sayur wortel |
| Camilan | Pisang kukus atau tahu goreng lembut |
| Siang | Nasi lembek + ikan kukus + tumis bayam |
| Camilan | Bubur kacang hijau atau roti isi keju |
| Malam | Nasi lembek + ayam cincang + sup sayuran |
Sajikan makanan dalam porsi kecil tapi sering (5–6 kali sehari).
Penutup: Pemulihan Gizi Dimulai dari Perhatian Ibu
Mengatasi gizi buruk bukan hanya soal menambah makan, tapi soal perhatian, kesabaran, dan pendampingan penuh kasih.
Dengan pola makan yang tepat, kebersihan terjaga, dan pemantauan rutin, anak bisa kembali tumbuh sehat dan ceria. 🌈
Ingat, setiap sendok makanan bergizi yang ibu berikan hari ini adalah langkah menuju masa depan anak yang kuat, cerdas, dan bahagia.