Cara Mencegah dan Menangani Stunting pada Anak Usia 0–5 Tahun

“Kok tinggi anak saya nggak nambah-nambah, ya? Katanya teman seumurnya sudah lebih tinggi.”
Banyak ibu muda merasa khawatir ketika melihat anaknya tampak lebih pendek dibanding teman seusianya. Tapi tahukah, Bu, bahwa hal itu bisa jadi tanda awal stunting — salah satu masalah gizi kronis yang masih sering terjadi di Indonesia.

Stunting bukan sekadar anak “pendek”, tapi juga tentang tumbuh kembang yang terhambat dan risiko kesehatan jangka panjang. Yuk, kita pelajari bersama apa itu stunting, bagaimana mencegahnya, dan apa yang bisa dilakukan jika anak sudah menunjukkan tanda-tandanya. 🌱


Apa Itu Stunting?

Stunting adalah kondisi ketika anak mengalami pertumbuhan tinggi badan yang terhambat akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan (sejak masa kehamilan hingga usia 2 tahun).

Anak stunting biasanya:

  • Lebih pendek dari anak seusianya.

  • Sering sakit atau tampak lemah.

  • Sulit fokus dan cenderung terlambat dalam perkembangan motorik maupun kognitif.


Penyebab Stunting

Stunting tidak terjadi dalam semalam. Biasanya disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan:

  1. Asupan gizi tidak mencukupi sejak bayi atau bahkan sejak dalam kandungan.

  2. Pola pemberian makan yang salah, seperti MPASI terlambat atau tidak seimbang.

  3. Infeksi berulang (diare, ISPA, cacingan) yang membuat tubuh anak sulit menyerap nutrisi.

  4. Kebersihan dan sanitasi yang buruk, menyebabkan anak sering sakit.

  5. Kurangnya pemantauan pertumbuhan, sehingga masalah gizi terlambat disadari.

Baca juga  Makanan Bergizi untuk Anak: Kunci Tumbuh Kembang Optimal di Usia 0–5 Tahun

Tanda-Tanda Anak Berisiko Stunting

  • Tinggi badan jauh di bawah rata-rata usianya.

  • Berat badan sulit naik meski sudah makan teratur.

  • Anak tampak kurang aktif dan mudah lelah.

  • Perkembangan bicara atau motorik tampak lebih lambat dari teman sebaya.

Jika ibu menemukan tanda-tanda ini, sebaiknya segera konsultasikan dengan petugas gizi di posyandu atau puskesmas.


Cara Mencegah Stunting

Mencegah stunting jauh lebih mudah dan efektif dibanding mengobatinya. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan sejak dini:

1. Gizi Seimbang Sejak Kehamilan

Kecukupan gizi ibu hamil sangat berpengaruh pada tumbuh kembang janin. Pastikan ibu mengonsumsi makanan bergizi, kaya protein, zat besi, dan asam folat.

2. ASI Eksklusif 6 Bulan

ASI adalah sumber gizi terbaik dan membantu melindungi bayi dari infeksi.

3. MPASI Bergizi dan Tepat Waktu

Berikan makanan pendamping ASI mulai usia 6 bulan.
Pastikan terdiri dari:

  • Karbohidrat (nasi, kentang, ubi).

  • Protein hewani (ikan, ayam, telur).

  • Protein nabati (tempe, tahu).

  • Sayur dan buah untuk vitamin & mineral.

4. Pantau Tumbuh Kembang Secara Rutin

Gunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) atau aplikasi KMS Online untuk melihat apakah berat dan tinggi anak sesuai dengan usianya.
Jika grafik pertumbuhan stagnan, segera konsultasikan dengan petugas kesehatan.

5. Jaga Kebersihan dan Lingkungan

Cuci tangan sebelum makan, gunakan air bersih, dan pastikan makanan dimasak dengan baik. Infeksi yang berulang dapat menghambat penyerapan gizi.

6. Beri Kasih Sayang dan Stimulasi

Anak yang merasa dicintai dan sering diajak berinteraksi tumbuh lebih sehat secara fisik dan mental.


Cara Menangani Stunting

Jika anak sudah menunjukkan tanda-tanda stunting, bukan berarti segalanya terlambat. Masih bisa dilakukan pemulihan dengan langkah tepat:

  1. Konsultasi ke dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan pola makan sesuai kebutuhan anak.

  2. Perbaiki asupan gizi dengan menambah sumber protein hewani (ikan, telur, daging, hati ayam).

  3. Berikan vitamin dan mineral tambahan sesuai rekomendasi tenaga kesehatan.

  4. Perhatikan kebersihan dan pola tidur anak.

  5. Pantau pertumbuhan setiap bulan untuk melihat kemajuan.

Baca juga  Saran Gizi dan Stimulasi untuk Mencegah Stunting pada Anak Usia 0–5 Tahun

Penutup: Cegah Stunting dengan Cinta dan Perhatian

Stunting bukan hanya tentang tinggi badan, tapi juga masa depan anak — kesehatan, kecerdasan, dan kebahagiaannya.
Dengan perhatian sejak dini, pola makan bergizi, dan pemantauan rutin, ibu bisa menjadi garda terdepan dalam mencegah stunting.

Ingat, setiap suapan makanan bergizi yang ibu berikan adalah langkah kecil menuju masa depan besar anak yang sehat dan cerdas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *