Tips Mengenali dan Mengatasi Anak Susah Makan (Picky Eater)

Tips Mengenali dan Mengatasi Anak Susah Makan (Picky Eater)

Anak susah makan (picky eater) akan cenderung menolak makan atau hanya menginginkan makanan favoritnya saja. Kondisi ini apabila terjadi terus menerus akan mengancam gizi dan tumbuh kembangnya. Maka perlu ayah bunda kenali bagaimana ciri anak mengalami picky eater dan cara mengatasinya.

Tanda  Anak Mengalami Picky Eater

Beberapa orang tua mengalami stres berat karena menghadapi anak yang susah makan (picky eater). Ternyata ayah bunda bisa mengetahui sejak dini anak mengalami picky eater dengan melihat tanda-tandanya. Menurut Judarwanto (2006), berikut gejala anak mengalami picky eater:

  • Kesulitan mengunyah, menghisap, menelan makanan atau hanya bisa memakan makanan lunak atau cair
  • Memuntahkan atau menyembur-nyemburkan makanan yang sudah masuk dimulut
  • Makan berlama-lama dan memainkan makanan
  • Sama sekali tidak mau memasukkan makanan kedalam mulut atau menutup mulut rapat
  • Memuntahkan atau menumpahkan makanan, menepis suapan dari orang tua
  • Tidak menyukai banyak variasi makanan

Selain itu, ada beberapa kondisi lain yang tampak saat anak memiliki karakter picky eater. Antara lain sebagai berikut:

  • Sensory-dependent eaters: tidak menyentuh makanan yang teksturnya tidak sesuai dengan yang ia sukai atau yang biasa ia makan. Mereka juga tidak mau mengonsumsi makanan yang baunya terlalu tajam atau aneh.
  • Preferential eaters: anak makin sulit makan saat orang tua menyajikan tambahan baru dalam makanan kesukaannya.
  • General perfectionists: hanya mau makan jika tampilan makanan di piringnya sempurna. Misalnya, susunan makanan tidak berantakan, tidak diaduk, atau tidak disentuh dengan tangan.
  • Behavioral responders: misalnya anak ingin letak nasi di piringnya ada di tengah, sayur dipisah, hanya ingin makan telur bagian kuningnya saja, dan lain-lain.

Cara Mengatasi Picky Eater pada Anak

Hampir sebagian besar anak diusia balita kerap mengalami picky eater. Jika kondisi ini diabaikan dalam waktu lama dapat menyebabkan masalah kesehatan atau sosial dan dapat berdampak buruk pada kondisi kesehatannya, seperti gagal tumbuh, penyakit kronis, dan kematian jika tidak ditangani. Maka jika tampak gejala picky eater, ayah bunda harus segera mengatasinya dengan beberapa ara, daintaranya:

  1. Memperbanyak Barefoot dan Aktivitas Outdoor

Kelebihan kalori dapat menyebabkan anak banyak menyimpan tenaga dan merasa tidak perlu mengisi tenaga dengan makan. Saat anak banyak beraktivitas diluar ruangan, maka akan banyak kalori yang terbakar dan menyebabkan anak lapar. Selain itu, dengan melakukan aktivitas outdoor tanpa menggunakan alas kaki (barefoot) dapat melatih koordinasi ototnya sehingga menguatkan otot rahang dan meningkatkan nafsu makan anak.

Baca juga  Wah, Ini Trik Memberikan Makanan Balita Ala Rasulullah

Menurut penelitian A.J. Hanscom di dalam bukunya Balanced and Barefoot: How Unrestricted Outdoor Play Makes for Strong, Confident and Capable Children, menyatakan bahwa ketika anak menginjak berbagai tekstur, stimulus sensori dan motor akan dikirim ke otak. Hal inilah yang kemudian membuat anak familiar dan terbiasa dengan tekstur yang beragam. Termasuk di antaranya adalah tekstur yang dirasakan di dalam mulut. Selain itu, barefoot akan membuat sendi, tulang, juga ototnya membentuk postur tubuh yang baik, kekuatan rahang akan meningkat dan mempengaruhi kemampuan mengunyah dan berbicara si kecil, termasuk juga nafsu makannya.

  1. Membuat Jadwal Makan (Feeding Rules)

Anak akan lebih mudah melakukan sesuatu yang terjadwal dan secara konsisten dilakukan. Beberapa tips membuat feeding rules diantaranya:

  • Jangan memberikan snack atau susu 1-1,5 jam sebelum waktu makan, dimana susu dibatasi hanya 2-3 gelas sehari
  • Penjadwalan makan yang baik dan teratur waktu makan tidak lebih dari 30 menit
  • Tidak menawarkan makanan lain selain menu yang disajikan kecuali air
  • Sebaiknya duduk di kursi dan tidak bermain ketika makan
  • Penyajian dalam porsi kecil dan jangan terlalu sering minum di tengah proses makan
  • Hentikan proses makan bila dalam 10-15 menit anak hanya bermain dan bila mereka marah sambil melempar menu yang disajikan
  • Jangan membersihkan mulut anak kecuali bila proses makan selesai
  • Biasakan anak menyantap makanan sendiri sedini mungkin
  1. Menciptakan Suasana Makan yang Menyenangkan

Picky eater akan mudah terjadi pada anak yang dalam kondisi psikis buruk. Buatlah suasana makan menjadi hal yang menyenangkan, misalnya dengan menyajikan makanan dengan tempat makan yang lucu atau dengan menyertakan makanan yang paling dia sukai. Selain itu, saat anak susah makan jangan pernah memaksa, mengancam, atau memarahi anak sehingga ia tertekan dan trauma pada proses makan. Ayah bunda juga dapat melakukannya dengan mengajak makan bersama atau mengundang teman buah hati untuk ikut makan bersama.

  1. Membiarkan Anak Menikmati Sensasi Makan
Baca juga  Kenali Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir

Anak akan mulai terlatih makan saat ia semakin mandiri. Membiarkan anak untuk menikmati setiap rasa yang dia coba atau membiarkannya meghabiskan makanannya sendiri sangat penting dilakukan untuk melatih kemandirian anak. Biarkan anak sedini mungkin menyantap makanannya sendiri dan berhenti makan saat ia merasa sudah kenyang, tanpa paksaan dan ancaman.

  1. Berikan Makanan yang Bervariatif

Terkadang anak akan mudah sekali bosan dengan salah satu jenis makanan tertentu. Rasa ingin tau anak akan semakin tinggi saat anak semakin bertambah usia, maka perlu ayah bunda berikan makanan yang bervariasi. Anak akan mulai menyetujui rasa makanan barunya setelah 10-15 kali pemberian jenis makanan yang sama. Jadi saat pertama kali anak menolak makanan bukan berarti dia menolak, tapi karena dia belum terbiasa dan butuh adaptasi.

Demikian beberapa tips yang dapat ayah bunda coba untuk mengatasi anak yang picky eater. Perlu ayah bunda ingat, bahwa pemberian suplemen makanan bukanlah cara terbaik mengatasi picky eater. Jika kondisi ini berlanjut dan berpengaruh pada kurangnya berat badan atau tinggi badan, silakan konsultasikan ke dokter  spesialis anak untuk memperoleh penanganan yang tepat. Semakin cepat ayah bunda mengenali setiap kendala yang terjadi pada tumbuh kembang anak, maka semakin cepat pula anak mendapat penanganan terbaik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *